PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN METODE TGT PADA PEMBELAJARAN
MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG KELAS V B MI SALAFIYAH
SYAFI’IYAH
KLINTEREJO SOOKO MOJOKERTO
OLEH :
MUHAMMAD MUHLASON
NIM : D 57209379
JURUSAN
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2012
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG MASALAH
Budaya
belajar pada siswa MI Salafiyah Syafi’iyah Klinterejo Sooko Mojokerto khususnya
kelas V B tergolong rendah. Hal ini dapat disimpulkan dari diskusi-diskusi
kecil para guru saat jam istirahat. Para guru rata-rata mengeluhkan rendahnya kesadaran siswa untuk
mengerjakan pekerjaan rumah dan tugas-tugas mandiri. Pada saat belajar dikelas
sebagian besar siswa cenderung pasif hal ini jugaterjadi pada kegiatan belajar
mengajar Matematika. Akibat dari kondisi ini rata-rata prestasi belajar siswa
menjadi rendah. Rendahnya motivasi belajar siswa khususnya kelas V B berakibat
pada hasil Ujian Akhir Semester kurang memuaskan, bahkan tingkat kelulusan
standard minimum sekolah kurang dari 90%. Dari hasil Ujian Akhir Semester ini
dapat diketahui terdapat kesenjangan antara siswa yang bernilai rendah dan
tinggi. Hal ini menunjukkan adanya ketidakmerataan pemahaman materi pelajaran
pada siswa, ketidak merataan ini bisa juga terjadi karena metode yang digunakan
oleh guru merupakan metode yang konvensional yaitu metode ceramah. Siswa yang
aktif relatif mendapatkan nilai yang tinggi sedangkan siswa yang pasif akan
mendapatkan nilai yang rendah. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai Ujian
Akhir Semester siswa banyak yang kurang memenuhi standard kelulusan sekolah.
Dari data diatas rata-rata siswa
mendapatkan nilai yang kurang memuaskan terutama pada pembelajaran Matematika,
dari ..... siswa hanya ...... siswa yang mampu menguasai pembelajaran
Matematika tersebut. Adapun bentuk perilaku pasif yang sering ditunjukkan siswa
pada saat kegiatan belajar mengajar diantaranya adalah kurang berani bertanya,takut
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, lebih senang berdiam diri
daripada mengungkapkan pendapatnya, bahkan bercanda dengan teman sebangku
Dari argumentasi diatas peneliti
menemukan sebuah kasus yang harus segera diselesaikan guna untuk meningkatkan
proses belajar mengajar. Dari penelitian yang telah peneliti lakukan bahwa
dalam pembelajaran Matematika dengan menggunakan metode ceramah sangatlah
kurang efektif karena keaktifan siswa sangat terbatasi dan siswa sendiri merasa
bosan untuk mengikuti proses pembelajaran Matematika. Berangkat dari kondisi
tersebut muncul sebuah gagasan metode pembelajaran TGT yang diharapkan dapat
meminimalisasi permasalahan diatas.
Keberhasilan siswa sangatlah penting
dalam penelitian ini jika metode TGT diterapkan dalam pembelajaran Matematika
khususnya kelas VB MI Salafiyah Syafi’iyah Klinterejo. Oleh sebab itu yang
dulunya nilai siswa dibawah standar minimal sekolah akan menjadi lebih baik,
kemungkinan nilai anak akan mencapai 85 jika metode ini dalaksanakan dengan sesuai.
B.
RUMUSAN
MASALAH
Secara
operasional dari masalah diatas dapat dirumuskan sebagai berikut:
Apakah metode TGT dapat
meningkatkan minat belajar siswa pada pembelajaran Matematika melalui
penggunaan media bangun ruang kelas V B MI Salafiyah Syafi’iyah Klinterejo
Sooko Mojokerto?
C.
TUJUAN
PENELITIAN
Adapun
tujuan dari penelitian ini adalah:
1.
Meningkatkan
kualitas pembelajaran Matematika di MI Salafiyah Syafi’iyah Klinterejo Sooko
Mojokerto ditunjukkan dengan meningkatnya prosentase siswa yang berpartisipasi
aktif diikuti dengan prestasi belajar siswa.
2.
Meminimalisasi
siswa untuk bergurau dengan teman sebangkunya.
D.
HIPOTESIS
Jika pembelajaran menggunakan
metode TGT, maka akan menarik minat belajar siswa pada pembelajaran Matematika
melalui media bangun ruang kelas V B MI Salafiyah Syafi’iyah Klintetrejo.
E.
MANFAAT
PENELITIAN
Penelitian
ini bermanfaat bagi beberapa pihak :
1.
Bagi
Siswa
a.
Tumbuh
kesaadaran berpartisipasi aktif dalam proses belajar mengajar
b.
Siswa
akan berani mengungkapkan pendapatnya
c.
Melatih
kerjasama antar siswa
2.
Bagi
Guru
Metode ini akan dapat menjadi
alternatif bagi guru yang mempunyai permasalahan kurangnya minat belajar
3.
Bagi
Peneliti lain
Hasil penelitian ini dapat
dijadikan acuan untuk penelitian yang sejenis
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. HASIL BELAJAR
Darmansyah
(2006:13) menyatakan bahwa hasil belajar adalah hasil penilaian terhadap siswa
kemampuan yang ditentukan dalam bentuk angka. Dari pendapat diatas dapat
disimpulkan bahwa yang dim aksud hasil belajar adalah hasil penilaian terhadap
kemampuan siswa setelah mengalami proses pembelajaran. Cece Rahmat( dalam
Zainal Abidin 2004:1 )mengatakan bahwa hasil belajar adalah penggunaan angka
pada hasil tes atau prosedur penelitian sesuai dengan aturan tertentu atau
dengan kata lain untuk mengetahui daya serap siswa setelah menguasai materi
pelajaran yang telah diberikan.
B.
DEFINISI
PEMBELAJARAN
Pembelajaran
adalah cara atau peran menjadikan orang atau mahluk hidup belajar (KBBI
1996:14). Sutomo (1993:68) mengemukakan bahwa pembelajaran adalah proses
pengelolaan lingkungan seseorang yang dengan sengaja dilakukan sehingga
memungkinkan dia belajar untuk melakukan atau menunjukkan tingkah laku pula.
Jadi pembelajaran adalah suatu proses yang disengaja yang menyebabkan siswa
belajar pada suatu lingkungan belajar untuk melakukan kegiatan pada situasi
tertentu.
C.
ALAT
PERAGA
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, alat dpat
diartikan sebagai perkakas (1993:20). Kemudian peraga diartikan alat untuk
memperagakan (alat bantu dalam bidang pembelajaran (1993:719)). Sehingga alat
peraga diartikan perkakas bantruan yang dapat digunakan dalam bidang
pembelajaran.
D.
PENGERTIAN
BANGUN RUANG
Bangun ruang
adalah sejenis benda ruang beraturan yang memiliki rusuk, sisi dan titik sudut.
Media bangun ruang menyerupai kotak, dengan bentuk massif, berongga, dan
kerangka. Bentuk–bentuk bangun ruang sudah dikenal siswa dikelas V adalah
kubus, balok, tabung, prisma, kerucut, limas, dan bola
Untuk lebih jelasnya penulis akan menjelaskan pengertian bangun ruang satu persatu
Sartono Wirodikromo (2:2003) mendefinisikan kubus, balok,
dan tabung sebagai berikut : “ (a) Kubus yaitu sebuah benda ruang yang dibatasi
oleh 6 bidang datar yang masing-masing berbentuk persegi yang sama dan sebangun
atau kongruen. Yang mempunyai 6 sisi 12 rusuk dan 8 titik sudut serta
diagonalnya sama panjang. (b) Balok yaitu sebuah benda ruang yang dibatasi oleh 6 sisi
datar yang masing-masing berbentuk persegi panjang yang terdiri dari mempunyai
6 sisi 12 rusuk dan 8 titik sudut. (c) Tabung yaitu sebuah benda ruang yang dibatasi
oleh 2 sisi datar yang berbentuk lingkaran dan 1 sisi lengkung yang berbentuk
persegi panjang.
E.
METODE
TGT
Model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Tournament (TGT), atau pertandingan permainan tim dikembangkan secara asli
oleh David De Vries dan Keath Edward (1995). Pada model ini siswa memainkan
permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh tambahan point untuk
skor mereka.
TGT dapat
digunakan dalam berbagai macam mata pelajaran, dari ilmu-ilmu eksak, ilmu
sosial maupun bahasa dari jenjng pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. TGT
sangat cocok untuk mengajar tujuan pembelajaran yang dirumuskan dengan tajam
dengan satu jawaban yang benar, meski demikian TGT juga dapat diadaptasi untuk
digunakan dengan tujuan yang dirumuskan dengan kurang tajam dengan menggunakan
penilaian yang bersifat terbuka, misalnya esai atau kinerja (Nur dan Wikandari,
2000:27).
BAB III
METODE PENELITIAN
A. TEMPAT, WAKTU DAN SUBYEK
PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam
melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini
bertempat di MI Salafiyah Syafi’iyah Klinterejo Sooko Mojokerto.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya
penelitian atau saat penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan
pada bulan Januari semester genap 2011/2012.
3. Subyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa-siswi kelas V
B MI Salafiyah Syafi’iyah Klinterejo Sooko Mojokerto
B. PROSEDUR PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas
(PTK). Tujuan utama dari pelaksanaan PTK adalah untuk memperbaiki atau
meningkatkan praktekpembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan tujuan
penyertaannya adalahmenumbuhkan budaya meneliti dikalangan guru-guru (Mukhlis,
2003:5). Penelitian ini menggunakan desain siklus-siklus. Tiap terdiri dari
pelaksanaan, perencanaan, pengamatan dan refleksi.
Adapun
langkah-langkah pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) adalah sebagai
berikut:
Secara runtut implementasinya
TGT terdiri dari 4 komponen utama, antara lain (1) Presentasi Guru (2) Kelompok
Belajar (3) Turnamen (4) Pengenalan Kelompok.
a. Guru menyiapkan:
·
Kartu soal
·
Lembar kerja siswa
·
Alat/Bahan
b. Siswa dibagi atas beberapa
kelompok (tiap kelompok anggotanya 5 orang)
c. Guru mengarahkan aturan
permainannya
Adapun langkah-langkahnya
sebagai berikut. Siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan 4 orang yang
merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin. Guru menyiapkan
pelajaran dan siswa bekerja didalam tim mereka untuk memastikan bahwa seluruh
tim menguasaipelajaran tersebut. Akhirnya seluruh siswa dikenai kuis, pada
waktu kuis ini mereka tidak dapat membantu.
Berikut nama kelompok dalam
pembelajaran:
Tabel 1
Nama Kelompok
Adapun aturan permainannya sebagai berikut
Dalam satu permainan terdiri
dari : kelompok pembaca, kelompok penantang I, kelompok penantang II, dan
seterusnya sejumlah kelompok yang ada.
Kelompok pembaca bertugas: (1)
ambil kartu bernomor dan acari pertanyaan pada lembar permainan; (2) baca
pertanyaan keras-keras; (3) beri jawaban.kelompok penantang 1 bertugas:
menyetujui pembaca atau memberi jawaban yang berbeda. Sedangkan kelompok
penantang ke 2: (1) menyetujui pembaca atau memberi jawaban yang berbeda; dan
(2) cek lembar jawaban. Kegiatan ini dilakukan secara bergiliran.
Berikut bagannya:
Secara lengkap mekanisme ganes
ruller untuk 3 tim ditunjukkan pada gambar berikut:
C.
REFLEKSI
Prosedur Refleksi
Dalam melakukan refleksi dengan urutan
sebagai berikut.
Instrumen
Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
terdiri dari:
1.
Silabus
Yaitu seperangkat rencana dan
pengaturan tentang kegiatan pembelajaran pengelolaan kelas, serta penilaian
kinerja guru.
2.
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Yaitu merupakan perangkat
pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun
untuk tiap putaran. Masin-masing RPP berisi Kompetensi Dasar, Indikator
pencapaian kinerja Guru, tujuan Pembelajaran khusus, dan kegiatan belajar
mengajar.
3.
Alat
peraga Bangun RuanG
D.
INSTRUMEN
PENELITIAN SIKLUS I
Tabel 2
Penghitungan
poin turnament
PEMAIN
|
NO TIES
|
TIE FOR TOP
|
TIE FOR MIDDLE
|
TIE FOR LOW
|
3 WAY TIE FOR
TOP
|
3 WAY TIE FOR
TOP
|
4 WAY TIE
|
TIE FOR LOW AND
HIGH
|
TOP SCORE
|
|
|
|
|
|
|
|
|
HIGH MIDDLE
SCORE
|
|
|
|
|
|
|
|
|
LOW MIDDLE
SCORE
|
|
|
|
|
|
|
|
|
LOW SCORE
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Sumber (Mohon Tidak Menghapus LINK AKTIF Ini) : http://dhio89.blogspot.com/2012/10/cara-membuat-tombol-share-button.html#ixzz2BOkOqCrS