saju

Minggu, 14 Oktober 2012

CONTOH LAPORAN PPL


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Upaya meningkatkan kualitas proses dan hasil pendidikan senantiasa dicari, diteliti dan diupayakan melalui berbagai komponen pendidikan. Guru yang dalam perkembangan selanjutnya disebut juga fasilitator merupakan salah satu komponen pendidikan yang mempunyai peran sangat strategis dalam proses dan penentuan hasil pendidikan. Seorang Guru tidak hanya dituntut dalam penguasaan materi, namun juga harus pandai dalam beretorika, pemilihan metode, media, serta peka terhadap masalah-masalah dalam proses pembelajaran, misalnya masalah motivasi, perbedaan individu siswa baik secara fisik maupun psikis terutama dalam kemampuan menangkap materi pelajaran. Dari kepekaan tersebut, Guru diharapkan mampu berkomunikasi secara baik dan benar baik secara verbal maupun non verbal yang pada akhirnya akan tercipta interaksi yang sempurna dalam kelas.
Disamping itu program pembelajaran adalah rencana proses belajar mengajar yang didasarkan pada pertimbangan Kompetensi Dasar, Indikator, Pengalaman Belajar, Materi, Metode, Alat atau Media, Alokasi Waktu, Sumber Belajar, serta Sistem Evaluasi. Dengan tujuan agar dapat menguasai proses belajar dan hasil belajar yang optimal.
Kualitas dan kuantitas kegiatan belajar mengajar bergantung pada perencanaan program pembelajarannya. Jika perencanaannya baik maka hasilnya pun juga baik, begitu juga sebaliknya. Perencanaan program pembelajaran itu terdiri dari Rencana Pekan Efektif, Program Tahunan, Program Semester, Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Oleh sebab itu, pendidik dituntut untuk dapat mendesain program tersebut, supaya ada korelasi antara Kompetensi Dasar, Indikator, Pengalaman Belajar, Materi, Alat atau Media, Sumber Belajar dan Evaluasi serta kegiatan yang mungkin dapat dilakukan dalam proses pembelajaran.
Dalam rangka melatih calon-calon pengajar atau pendidik yang diharapkan sebagai tersebut diatas, maka diadakanlah Praktek Pengalaman Lapangan (PPL), bagi Mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya.
B.     Pengertian
PPL (Praktek Pengalaman Lapangan) di Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya, adalah suatu rangkaian kegiatan Akademik, untuk menerapkan berbagai teori kependidikan yang berupa latihan-latihan pembelajaran di sekolah dan tugas-tugas kependidikan lainnya. Bentuk kegiatan PPL terdiri dari dua tahap, yaitu :
1.      PPL I, merupakan tahap latihan mengajar dalam kelompok kecil dihadapan teman-teman sendiri, sesama mahasiswa dan beberapa siswa yang dihadirkan untuk kepentingan tersebut, yang dikenal dengan istilah Micro Teaching dengan bobot 2 (dua) sks.
2.      PPL II, merupakan tahap latihan mengajar dihadapan pada siswa sesungguhnya, yang dikenal dengan istilah Real Classroom Teaching, dan latihan tugas-tugas kependidikan  dan pembelajaran yang lain dengan bobot 4 (empat) sks.
Dalam laporan ini yang dimaksud dengan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan PPL II.
C.    Tujuan PPL
1.      Terbentuknya Kompetensi Pedagogik dengan Indikator :
a.       Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral spiritual, social, kultural, emosional dan intelektual.
b.      Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.
c.       Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran.
d.      Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.
e.       Memanfaatkan teknologi dan informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran.
f.       Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
g.      Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.
h.      Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
i.        Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.
j.        Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

2.      Terbentuknya Kompetensi Kepribadian dengan Indikator :
a.       Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan Nasional Indonesia.
b.      Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
c.       Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa.
d.      Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga jadi guru dan rasa percaya diri.
e.       Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
3.      Terbentuknya Kompetensi Sosial dengan Indikator :
a.       Bersifat inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga dan status sosial ekonomi.
b.      Berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat.
c.       Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya.
d.      Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain  secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.
4.      Terbentuknya Kompetensi Profesional dengan Indikator :
a.       Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran.
b.      Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran.
c.       Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.
d.      Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.
e.       Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri.
D.    Tempat dan Waktu PPL
1.      Kegiatan PPL II ini dilaksanakan di MI Salafiyah Kalianak Timur Gg. Masjid No. 3C Kecamatan Krembangan Kota Surabaya.
2.      Waktu pelaksanaan PPL II ini dilaksanakan dalam 1 bulan mulai tanggal 12 September 2012 11 Oktober 2012 secara magang, dalam artian seorang calon Guru (Mahasiswa) ditempatkan dan dipercayakan pembinaannya kepada Kepala Sekolah tempat PPL beserta Guru Pamong (Guru Mata Pelajaran), sedang calon Guru (Mahasiswa) diberikan peranan oleh Guru pamongnya dalam melaksanakan tugas-tugas pendidikan dan pengajaran sebagaimana layaknya seorang Guru.










BAB II

LAPORAN PELAKSANAAN LATIHAN PEMBELAJARAN
A.    Perencanaan dan Persiapan Mengajar
Sebelum kegiatan belajar mengajar, sebaiknya dipersiapkan terlebih dahulu perangkat pembelajaran. Menyusun perangkat pembelajaran merupakan kegiatan pembelajaran yang terpenting demi terciptanya proses pembelajaran yang efektif, kondusif dan professional. Karena sukses tidaknya proses pembelajaran tergantung pada perencanaannya. Adapun perangkat pembelajaran antara lain :
1.        Kalender Pendidikan
Adalah alat yang digunakan untuk mengetahui jam efektif yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran, termasuk waktu libur dan lain-lain.
Fungsinya untuk menghitung pekan efektif, menyusun progam tahunan dan menyusun program semester.
2.        Alah Rencana Pekan Efektif
Rencana Pekan Efektif merupakan analisis alokasi waktu yang tersedia untuk bidang studi yang bersangkutan dikalikan dengan jumlah minggu efektif semester yang akan ditempuh.
3.        Program Tahunan
Program Tahunan merupakan bagian dari program pengajaran yang memuat alokasi waktu untuk setiap pokok bahasan dalam satu tahun dan juga berfungsi sebagai acuan untuk membuat program semester.
4.        Program Semester
Program Semester merupakan bagian dari program pengajaran yang memuat alokasi waktu, yang memuat satuan bahasan pada setiap satu semester. Program ini berfungsi sebagai acuan untuk membuat program satuan pengajaran/persiapan mengajar, Acuan kalender kegiatan belajar mengajar dan untuk mencapai efisiensi dan efektifitas penggunaan waktu belajar yang tersedia.
5.        Pengembangan Silabus
Program ini merupakan salah satu bagian dari program pengajaran yang memuat satuan bahasan untuk disajikan atau disampaikan kepada siswa. Tujuan penyusunan silabus adalah untuk mempermudah, memperlancar serta meningkatkan hasil proses belajar mengajar.
6.        Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Sedangkan rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan persiapan yang dibuat oleh Guru untuk tiap-tiap pertemuan yang berfungsi sebagai acuan dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas agar dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
7.        Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran adalah alat untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan siswa dalam menerima materi pelajaran yang telah disampaikan atau diajarkan oleh guru. Maka untuk dapat mengetahuinya dapat diperoleh dengan menggunakan tes dan evaluasi.


B.     Pelaksanaan Mengajar
1.      Membuka
Pada setiap awal pelajaran Guru melakukan komponen-komponen dalam membuka pelajaran yang meliputi :
a.       Membangkitkan perhatian siswa dengan cara :
o   Menverasikan sikap dan gaya mengajar Guru seperti variasi dalam tata cara posisi Guru, masuk kelas, suara dan sebagainya.
o   Menggunakan alat Bantu mengajar seperti gambar, skema dan sebagainya.
b.      Menumbuhkan Motivasi
b  Selalu bersemangat dan antusias.
b  Menimbulkan rasa ingin tahu seperti menunjukkan gambar yang merangsang cara berfikir siswa.
b  Memperhatikan dan memanfaatkan hal-hal yang menjadi perhatian siswa terhadap suatu peristiwa yang terjadi.
c.       Memberi Acuan
b  Mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas.
b  Memberi petunjuk tentang langkah-langkah kegiatan, mengajukan pertanyaan dan arahan.
d.      Menunjukkan Kaitan
b  Mengaitkan pelajaran yang lalu dengan pelajaran selanjutnya.
b  Memberikan pertanyaan sesuai dengan materi.
  1. Menjelaskan Materi Pelajaran
Keterampilan menjelaskan merupakan salah satu keterampilan yang sangat penting karena isinya berupa penjelasan dan uraian mengenai bahan materi yang akan dipelajari. Di dalam menjelaskan terdapat beberapa komponen antara lain :
a.       Orientasi
Memberi arahan kepada siswa atau mengantarkan siswa pada pokok persoalan atau materi yang akan dipelajari.
b.      Bahasa yang sederhana
Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh siswa.
c.       Penggunaan contoh
o   Induktif :      Memberikan contoh-contoh terlebih dahulu kemudian menarik kesimpulan.
o   Deduktif :     Mengemukakan materi terlebih dahulu kemudian baru memberikan contoh-contoh.
d.      Struktur
Menunjukkan langkah-langkah atau jalan pikiran yang jelas seperti penggunaan bagan, skema, gambar atau media yang lain.
e.       Variasi
Dalam mengajar dibutuhkan adanya variasi yang berbeda dengan tujuan agar siswa tidak bosan dan jenuh. Seperti menggunakan alat peraga, atau metode yang berbeda seperti diskusi, ceramah, Tanya jawab, permainan dan sebagainya.
f.       Feed back / balikan
Memberikan pertanyaan kepada siswa dengan tujuan untuk mengukur kemampuan setiap siswa.
3.      Metode / Strategi Pembelajaran
Di dalam kegiatan belajar mengajar, metode merupakan hal yang sangat penting bagi seorang Guru, karena dengan metode yang bervariasi tidak akan memberi kejenuhan bagi siswanya. Disamping itu dengan metode yang tepat akan menunjang keberhasilan Guru dalam mendidik anaknya. Dalam penggunaan ini Guru juga harus bisa melihat situasi dan kondisi peserta didik. Metode yang digunakan diantaranya diskusi, ceramah, kuis, Tanya jawab dan sebagainya.
4.      Variasi
Dalam keterampilan mengadakan variasi ini ada komponen yang harus diperhatikan :
a.       Variasi dalam mengajar
·         Suara Guru harus bisa ditangkap oleh semua muridnya.
·         Memusatkan perhatian siswa.
·         Ekspresi roman muka.
·         Gerak-gerik tangan.
·         Posisi Guru dalam mengajar.
b.      Variasi dalam pola interaksi dan kegiatan siswa
c.       Variasi dalam menggunakan media.


5.      Menutup Pelajaran
·         Guru meninjau kembali pokok bahasan yang telah diterangkan.
·         Guru memberikan motivasi kepada siswanya.
·         Guru memberikan evaluasi atau penugasan.
C.    EVALUASI
Evaluasi sangat penting dilakukan Guru karena untuk mengukur kemampuan siswanya di dalam mengevaluasi setiap bahan pelajaran. Seorang Guru harus memperhatikan tiga komponen, yaitu :
a.       Bentuk Evaluasi: lembar performen, lembar kerja, materi, permainan, essay.
b.      Jenis Evaluasi : Lisan atau Tulisan
c.       Alat tes :
1.      Lisan:
b  Menjawab pertanyaan secara lisan
b  Hafalan materi
2.      Tulis
b  Mengerjakan soal-soal atau latihan yang ada di buku.
b  Ulangan harian.










BAB III
ANALISIS HASIL LATIHAN PEMBELAJARAN

A.          ANALISIS TEORITIS
Setelah hampir dua bulan latihan mengajar, mahasiswa mendapatkan banyak pengalaman seputar tugas dan tanggung jawab seorang Guru dalam proses belajar-mengajar. Tugas dan tanggung jawab tersebut erat kaitannya dengan kemampuan Guru dalam usaha meningkatkan proses dan hasil belajar terutama dalam pengelolaan kelas yang kondusif bagi berlangsungnya proses belajar-mengajar.
Mengajar pada hakikatnya adalah melakukan kegiatan belajar-mengajar, sehingga proses belajar-mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Efektif dalam artian kegiatan tersebut dilaksanakan dengan hasil maksimal. Sedang efisisen dalam artian kegiatan tersebut membawa hasil yang memuaskan dalam waktu sesuai dengan rencana tanpa adanya materi yang tertinggal karena faktor keterbatasan waktu.
Oleh sebab itu, seorang Guru dituntut untuk mampu dan cakap dalam menciptakan suasana komunikasi yang edukatif antara Guru dan peserta didik yang mencakup tiga ranah, yaitu kognitif (kecerdasan intelektual), afektif (sikap atau moral), psikomotorik (keterampilan).
Pangkal tolak dari beberapa syarat mengajar yang efektif sebagaimana yang telah diuraikan, seorang Guru dikatakan berkualitas apabila Guru dapat menampilkan kelakuan dan komunikasi yang mendukung suasana kondusif dalam kelas. Kelakukan dan komunikasi Guru tersebut diharapkan mampu mencerminkan kemampuan Guru dalam mengelola proses belajar-mengajar yang meliputi :
1.      Kemampuan merencanakan pengajaran
Pada hakikatnya bila suatu kegiatan direncanakan terlebih dahulu, maka tujuan dari kegiatan tersebut akan lebih terarah dan lebih tepat sasaran. Oleh karena itu Guru harus memiliki kemampuan dalam merencanakan pengajaran.
Perencanaan latihan pengajaran meliputi :
a)       Pembuatan analisis pekan efektif dan jam efektif.
Pada tahap ini penulis membuat Rincian Pekan Efektif (RPE) berdasarkan kalender pendidikan dan cara menghitungnya disesuaikan dengan jadwal mengajar. Dalam satu pekan penulis mendapat dua jam pelajaran satu kali pertemuan.
b)      Pembuatan Program Tahunan  (PROTA)
Pembuatan program tahunan ini berdasarkan kurikulum yang ada yaitu memakai LKS, jadi dalam pembuatannya disesuaikan dengan kurikulum tersebut.
c)       Pembuatan Program Semester (PROSEM)
Pada tahap ini penulis mengalami sedikit kesulitan yaitu ketika harus membagi antara jam pelajaran dengan waktu yang disediakan serta dengan materi yang ada untuk setiap kali pokok bahasan. Disamping itu dalam pembuatan program semester yang seharusnya selesai pada waktu yang ditentukan akan tetapi terkadang tidak sesuai dikarenakan adanya hari libur atau kegiatan yang menyita waktu untuk proses kegiatan belajar-mengajar.
d)      Pembuatan silabus dan rencana pembelajaran
Pada tahap ini penulis mengalami sedikit kesulitan untuk menyesuaikan antara kompetensi dasar dengan instrumen evaluasi sehingga penulis mengacu pada buku pelajaran yang ada.
e)       Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Pada tahap pembuatan rencana pembelajaran, penulis bekerjasama (berdiskusi) dengan teman sesama PPL yang mendapatkan tugas mengajar di tingkat / kelas yang sama. Selain itu penulis juga mengkonsultasikan dengan Guru pamong yang disesuaikan dengan kondisi kelas.
f)       Pembuatan kisi-kisi soal
Dalam pembuatan kisi-kisi soal, penulis sulit menentukan soal yang sesuai dengan keadaan siswanya, tingkat kesukaran soal dan ragam soal yang akan diberikan.
Solusinya adalah penulis memilih terlebih dahulu soal yang akan dibuat dengan cara membuat soal dari materi yang diajarkan baik yang ada dalam buku ataupun soal buatan sendiri yang sekiranya siswa mampu mengerjakan.
2.      Kemampuan Melaksanakan Proses Belajar-Mengajar
Pada pelaksanaan latihan, calon Guru diharapkan mampu berinteraksi baik dengan Guru maupun siswa itu sendiri, baik dalam bentuk verbal maupun nonverbal dalam menyampaikan semua materi pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Dalam rangka pelaksanaan proses belajar-mengajar meliputi beberapa tahap yang harus dilalui oleh seorang Guru. Tahap-tahap itu adalah :
§  Tahap Pra Instruksional, yaitu tahap yang ditempuh pada saat memulai sebuah proses belajar.
§  Tahap Instruksional, tahap pemberian bahan pelajaran yang meliputi: menjelaskan inti materi, membahas, memberi contoh-contoh yang konkrit, penggunaan alat Bantu pengajaran atau media sampai dengan menyimpulkan hasil pembahasan dari semua pokok materi.
§  Tahap Evaluasi dan Tindak Lanjut, yaitu bertujuan untuk mengetahui keberhasilan tahap instruksional. Kegiatan yang dapat dilakukan pada tahap ini adalah mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa seputar materi yang telah disampaikan atau beberapa pengulangan materi sebelumnya. Pertanyaan ini digunakan untuk menguji seberapa besar pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan, pemberian tugas kemudian dari hasil tersebut Guru dapat memberi skor nilai guna mengetahui tingkat prestasi yang diperoleh siswa dengan melaksanakan analisis hasil evaluasi.


B.           ANALISIS APLIKATIF
Pada tataran teoritis telah dijelaskan bahwa dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, seorang Guru dituntut lebih professional. Akan tetapi program yang direncanakan tidak akan berhasil manakala Guru dan perancang kurikulum kurang memperhatikan kendala-kendala di lapangan yang akan muncul.
Kendala-kendala itu sangat dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal. Faktor internal bisa disebabkan oleh kurang minat dan kemampuan siswa terhadap materi, kurang profesionalnya Guru, kurang adanya kontrol dari perancang kurikulum dalam hal ini wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan lain-lain. Sedangkan faktor eksternal bisa disebabkan karena lingkungan sekolah yang kurang kondusif bagi proses belajar mengajar, sarana atau media pengajaran yang kurang mendukung, lingkungan keluarga serta kurangnya perhatian pemerintah dalam memberikan kesejahteraan hidup.
Salah satu faktor eksternal diatas yang dominan mempengaruhi proses belajar mengajar di MI Salafiyah Kalianak Gg. Masjid No. 3C Krembangan Surabaya adalah tidak bisa digunakannya sarana dan pra sarana atau media pengajaran secara maksimal.
Karena latihan mengajar merupakan bekal bagi calon Guru guna mengetahui kondisi riil dalam proses belajar mengajar, maka ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan guna memperbaiki pelaksanaan PPL yang akan datang :
a.       Perlunya diadakan pembekalan bagi calon Guru sebelum mereka mengetahui kondisi sekolah yang mereka tempati agar mereka memiliki gambaran atau kesiapan (readiness) sebelum memulai mengajar.
b.      Perlunya suplai dana dari institut yang terkait dengan pelaksanaan PPL ini, sehingga mahasiswa mendapat keringanan dalam hal materi karena mereka telah mencurahkan pikiran dan tenaga juga biaya.
c.       Perlunya kerja sama yang intens dan saling menguntungkan (take and give) antara pihak institut sebagai pelaksana dari program kerjanya, lembaga pendidikan tempat latihan mengajar dan mahasiswa sebagai praktikum.























BAB IV
PENUTUP
Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan seluruh alam yang telah melimpahkan kodrat dan iradat-Nya kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan Laporan Latihan Mengajar ini sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan walaupun dengan perjuangan yang sangat dan kadang menjenuhkan.
Pengalaman adalah Guru terbaik, demikian motto yang perlu kita renungkan bersama. Setelah mengadakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) II dalam kurun waktu 1 bulan 23 hari, yakni mulai tanggal 12 Juli  2010 – 03 Agustus 2010 di MI Salafiyah Kalianak Gg. Masjid No. 3C Kecamatn Krembangan Kota Surabaya, banyak pengalaman dan pelajaran yang telah kami peroleh sebagai bekal menjadi Guru.
Kami mohon maaf kepada semua pihak, mungkin dalam pelaksanaan PPL kami melakukan banyak kesalahan, baik disengaja maupun tidak disengaja. “Tak ada gading yang tak retak dan Tak ada mawar yang tak berduri”.
Terakhir kalinya semoga Allah SWT memberi petunjuk kepada kami semua, semoga ilmu yang kami dapatkan bermanfaat sampai hari nanti.
Amin…..
Surabaya, 11 Oktober 2012
                                                                                   Penulis

                                                                                    Muhammad Muhlason
                                                                                    NIM: D57209379

Bagikan Artikel Ini :
Sumber (Mohon Tidak Menghapus LINK AKTIF Ini) : http://dhio89.blogspot.com/2012/10/cara-membuat-tombol-share-button.html#ixzz2BOkOqCrS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar